olimpiade HKBP ke-2. Tingkat SMP, SMA/SMK, serta Sekolah Tinggi HKBP

olimpiade HKBP ke-2. Tingkat SMP, SMA/SMK, serta Sekolah Tinggi HKBP

            Pada hari Senin, 07 Maret 2016, Departemen Diakonia bekerjasama dengan Badan Penyelenggara Pendidikan (BPP) HKBP melalui Kepala Sekolah serta guru-guru SMA/SMK HKBP melaksanakan acara olimpiade HKBP ke-2 untuk tingkat SMP, SMA/SMK, serta Sekolah Tinggi. Olimpiade yang diadakan di lingkungan Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan (FKIP) HKBP Nommensen, Pematangsiantar ini memperlombakan beberapa kegiatan, diantaranya olimpiade matematika tingkat SMP, SMA, SMK, lomba pidato bahasa Inggris untuk tingkat SMP, SMA, SMK, dan Sekolah Tinggi, serta lomba pidato bahasa Jerman untuk tingkat SMA dan SMK.
            Acara olimpiade ini dimulai dengan ibadah bersama dengan seluruh peserta yang dipimpin oleh Pdt. P. Sihombing sebagai liturgis dan Pdt. R. Silitonga sebagai pengkhotbah. Setelah ibadah selesai, acara dilanjutkan dengan penyampaian kata-kata sambutan. Kata sambutan yang pertama disampaikan oleh Ketua Panitia pelaksanaan olimpiade ini, yaitu bapak Tumbur Silaban, S.Pd, MM (Kepala Sekolah Sma swasta HKBP 1 Tarutung). Dalam laporan yang disampaikannya, ketua panitia mengatakan bahwa jumlah peserta yang mengikuti olimpiade ini sebanyak 433 siswa dari tingkat SD, SMP, SMA, SMK, dan Sekolah Tinggi yang berasal dari seluruh daerah yang ada di Sumatera Utara. Harapan ketua panitia melalui olimpiade yang ke-2 kali ini adalah seluruh peserta yang ikut berlomba tidak hanya menganggap perlombaan iini sebagai ajang perebutan piala, namun semuanya dapat memaknai akan pentingnya pendidikan bagi masyarakat kita.
            Kata sambutan yang berikutnya disampaikan oleh bapak Sekretaris Daerah kota Pematangsiantar, yaitu bapak Donver Panggabean. Beliau sangat mengapresiasi penyelenggaraan olimpiade pendidikan seperti ini. Pelaksanaan olimpiade sebetulnya dapat membuat siswa-siswa banyak belajar dan mempersiapkan diri dalam ujian-ujian yang akan dihadapinya di sekolah masing-masing. Selain itu, jika semakin banyak anak-anak yang berprestasi , maka mutu pendidikan kita juga akan semakin baik.
            Kata sambutan yang terakhir sekaligus kata bimbingan disampaikan oleh bapak Kepala Departemen Diakonia HKBP, Pdt. Drs. Bihelman Sidabutar, S.Th, MM. Beliau sangat mengapresiasi kerja keras seluruh guru-guru yang ada di sekolah HKBP serta seluruh staff, Kepala Biro dan pegawai yang ada di Departemen Diakonia HKBP. Beliau mengatakan bahwa ide awal pelaksanaan olimpiade HKBP ini adalah dari guru-guru SMA/SMK HKBP yang mengikuti lokakarya untuk pengembangan sekolah HKBP. Bapak Kepala Departemen Diakonia HKBP juga menambahkan bahwa sekolah-sekolah HKBP pernah mengalami masa-masa kejayaannya sebagai sekolah unggulan di Sumatera Utara ini. Oleh karena itu, pelaksanaan olimpiade kali ini ingin menumbuhkan kembali semangat untuk memajukan pendidikan yang ada di sekolah-sekolah HKBP. Bapak kadep diakonia juga memotivasi siswa yang akan bertanding, beliau mengatakan bahwa ada empat ciri anak yang hebat, yaitu dia harus sehat, baikpintar dan berani. Pada akhir kata bimbingannya, bapak Kadep Diakonia mengucapkan selamat bertanding kepada seluruh peserta dan olimpiade matematika, lomba pidato bahasa Inggris, lomba pidato bahasa Jerman untuk tingkat SMP, SMA, SMK dan Sekolah Tinggi tahun 2016 resmi dibuka.
            Setelah kata sambutan selesai, kegiatan olimpiade ini langsung dilakukan dan seluruh peserta tampak antusias untuk mengikuti kegiatan ini. Perlombaan ini berlangsung tepat pada pkl. 10.00 dan berakhir pada pkl. 16.30. Setelah itu, seluruh peserta dikumpulkan kembali di aula FKIP Nommensen untuk mendengarkan hasil pengumuman pemenang olimpiade HKBP yang ke-2 ini. Para pemenang dalam olimpiade kali ini, diantaranya:
            Olimpiade Matematika tingkat SMP
  • Juara I : Jan Kevin Salomo Silitonga (SMP swasta Bintang Timur Pematangsiantar)
  • Juara II : Clarissa Emanuella Agatha (SMP swasta Bintang Timur Pematangsiantar)
  • Juara III : John Parulian Siahaan (SMP N 2 Tarutung)
Lomba Pidato Bahasa Inggris tingkat SMP
  • Juara I : Nikita Grace Panggabean (SMP swasta Bintang Timur Pematangsiantar)
  • Juara II : Devina Kriskineya Purba (SMP Kalam Kudus)
  • Juara III : Alfin Tolopan Armando Sibuea (SMP swasta Methodist Rantau Parapat)
Olimpiade Matematika tingkat SMA
  • Juara I : Enjelius Silaban (SMA N 1 Doloksanggul)
  • Juara II : Rikardo Tampubolon (SMA N 2 Pematangsiantar)
  • Juara III : Timothy Martua Simbolon (SMA N 4 Pematangsiantar)
Lomba Pidato Bahasa Inggris tingkat SMA
  • Juara I : Yela Lidwina Sembiring (SMA swasta Sultan Agung, Pematangsiantar)
  • Juara II : Indah Lestari Christina (SMA swasta YP HKBP 1 Pematangsiantar)
  • Juara III : Jefina (SMA swasta Methodist, Pematangsiantar)
Lomba Pidato Bahasa Jerman tingkat SMA
  • Juara I : Leni Elisabeth (SMA swasta YP HKBP 1 Pematangsiantar)
  • Juara II : Marintan Simanjuntak (SMA swasta YP HKBP 1 Pematangsiantar)
  • Juara III : Chandra Hutasoit (SMA swasta YP HKBP 1 Pematangsiantar)
Olimpiade Matematika tingkat SMK
  • Juara I : Hanifa Rahmi (SMK N 1 Pematangsiantar)
  • Juara II : Alexander Simbolon (SMK HKBP Sidikalang)
  • Juara III : Givanny Pasaribu (SMK 1 YP HKBP Pematangsiantar)
Lomba Pidato Bahasa Inggris tingkat SMK
  • Juara I : Femy Mariatta Sihombing (SMK swasta Pariwisata USI Pematangsiantar)
  • Juara II : Joanne Elizabeth Nadapdap (SMK Kesehatan Sahata Pematangsiantar)
  • Juara III : Naomi Desiana (SMK 2 Pariwisata HKBP Pematangsiantar)
Lomba Pidato Bahasa Inggris tingkat Sekolah Tinggi
  • Juara I : Haposan Sinaga (STT HKBP)
  • Juara II : Delky Simamora (STT HKBP)
  • Juara III : Adha Pratiwi Sianturi (ST Diakones)
Dengan hasil-hasil lomba ini, maka dari hasil komulatif yang diberikan oleh para dewan juri, maka juara umum untuk olimpiade HKBP yang ke-2 tahun 2016 dan berhak untuk meraih piala bergilir adalah:
  • Tingkat SMP : SMP swasta Bintang Timur, Pematangsiantar
  • Tingkat SMA : SMA swasta YP HKBP 1 Pematangsiantar
  • Tingkat SMK : SMK N 1 Pematangsiantar
Dengan diumumkannya para pemenang olimpiade ini, maka acara olimpiade HKBP yang ke-2 tahun 2016 telah berakhir, kiranya pelaksanaan olimpiade ini dapat terus berlanjut ditahun-tahun berikutnya. Salam Diakonia. ( CPdt. H. David Sihombing, S.Si )
Olimpiade HKBP-01
Olimpiade HKBP-02
Olimpiade HKBP-04 Olimpiade HKBP-05
Olimpiade HKBP-06 Olimpiade HKBP-07
Olimpiade HKBP-09 Olimpiade HKBP-010
Olimpiade HKBP-016 Olimpiade HKBP-017
Olimpiade HKBP-03 Olimpiade HKBP-011
   Olimpiade HKBP-018 Olimpiade HKBP-013 Olimpiade HKBP-014
Olimpiade HKBP-015

Aneh tapi unik

Suka
Komentari

Kenapa Negara Indonesia Belum Masuk ke Negara Maju

KENAPA GEGARA INDONESIA BELUM MASUK KE NEGARA MAJU
APA ALASAN BANGGSA !!!!!!
Mengapa Indonesia Belum dikatakan Negara Maju?
Negara dikatakan maju atau tidak ditinjau dari keadaan ekonomi, baik secara kualitatif maupun
kuantitatif. Salah satu kriteria pengukuran kemajuan suatu negara adalah pendapatan per kapita. Mengapa? Ya,
karena besarnya pendapatan per kapita menjadi indikasi kondisi perekonomian suatu negara. Hal ini berarti,
pendapatan per kapita yang tinggi menunjukkan kondisi ekonomi yang baik. Mungkin dalam benakmu terbersit
suatu pertanyaan, batasan apakah yang digunakan untuk menyatakan bahwa pendapatan per kapita suatu negara
itu tinggi? Nah, ternyata Bank Dunia telah mengklasifikasikan tingkat pendapatan per kapita. Salah satu
penyebab tingginya pendapatan per kapita adalah kemampuan suatu negara untuk mengoptimalkan sumber daya
perekonomian yang ada agar dapat memberikan pendapatan. Jika kita mau menelusuri faktor yang mendorong
optimalisasi sumber daya alam, pastinya akan kembali ke faktor sumber daya manusia. Ya, kamu pun merupakan
sumber daya manusia yang dimiliki oleh Indonesia untuk memajukannya.
Tingkat pertumbuhan ekonomi menjadi salah satu indikator kemajuan suatu negara. Negara maju pada
umumnya mempunyai pertumbuhan ekonomi yang pesat hingga pada suatu masa mencapai kestabilan. Pada saat
kestabilan tercapai, negara-negara maju mulai melirik negara-negara berkembang untuk menanamkan investasi.
Pada saat itulah pertumbuhan ekonomi wilayah berkembang mulai terdongkrak. Kestabilan pertumbuhan ekonomi
yang dialami negara-negara maju sangat ditunjang oleh faktor ekonomi dan nonekonomi. Faktor ekonomi antara
lain sumber daya alam, sumber daya manusia, modal, usaha, dan teknologi. Sedangkan faktor nonekonomi yaitu
kestabilan keamanan, politik, tunjangan lembaga sosial, pemerintahan yang jujur, serta nilai-nilai moral bangsa
yang mendukung. Di saat negara maju telah stabil perekonomiannya, banyak negara-negara berkembang mulai
memacu pertumbuhan ekonominya.
Kegiatan perekonomian menjadi salah satu indikator untuk mengukur tingkat kemajuan suatu negara.
Sektor perekonomian di negara maju pada umumnya bergerak di sektor industri dan jasa. Walaupun demikian,
terkadang negara maju menjadi penghasil terbesar produk pertanian tertentu di dunia, contohnya negara Amerika
Serikat, sektor pertaniannya hanya menyumbang sekitar 1% dari total pendapatan nasional, tetapi negara tersebut
menjadi salah satu negara penghasil gandum terbesar di dunia.
Mungkin kamu sudah bisa membayangkan bagaimana tingkat ketersediaan modal di negara maju. Ya,
tentu saja lebih tinggi dibandingkan dengan kondisi modal di negara berkembang. Banyaknya sumber daya alam di
suatu negara tidak menentukan apakah negara itu maju atau tidak. Namun, sumber daya alam menjadi modal yang
penting bagi pembangunan dan kesejahteraan manusia. Ironisnya banyak negara yang kaya akan sumber daya alam
tetapi tidak tergolong negara maju.
Laju pertumbuhan penduduk yang tinggi menjadi salah satu ciri yang dimiliki oleh hampir semua negara
berkembang. Mengapa hal ini bisa terjadi? Bagaimana menurutmu? Kita lihat saja negara kita Indonesia yang
merupakan salah satu negara berkembang. Di negara kita, pernah tertanam mitos banyak anak banyak rezeki. Mitos
ini masih dipercaya oleh beberapa kalangan masyarakat di Indonesia. Tingkat usia perkawinan juga memengaruhi
laju pertambahan penduduk. Meningkatnya jumlah penduduk berimbas pada peningkatan kepadatan penduduk.
Sebagian besar negara berkembang memiliki kepadatan penduduk yang cukup tinggi. Kepadatan yang tinggi
terpusat pada daerah perkotaan maupun pusat pertanian.
Berbagai masalah muncul akibat meningkatnya kepadatan penduduk, salah satunya adalah munculnya
slum (permukiman kumuh). Tingkat pengangguran menjadi indikasi perkembangan suatu negara. Tingginya tingkat
pengangguran disebabkan oleh beberapa hal, antara lain kurang berkembangnya sektor industri dan sektor lain yang
mampu menampung tenaga kerja dalam jumlah yang banyak. Fenomena yang sering ditemukan di negara
berkembang adalah pengangguran terselubung atau pengangguran tersembunyi. Tingkat Pendidikan. Negara
berkembang dicirikan dengan masih rendahnya tingkat pendapatan masyarakat. Akibatnya banyak kebutuhan yang
tidak dapat terjangkau dan salah satunya adalah kebutuhan akan pendidikan.
Maka dari faktor yang menyebabkan Indonesia belum maju bukan hanya dari segi SDM dan SDA, namun
juga ada beberapa faktor yang telah disebutkan diatas. SDM dan SDA memang adalah faktor yang terlihat jelas
dalam hal ini. Akan tetapi pada saat ini beberapa perguruan tinggi, khususnya mahasiswa telah menciptakan
beberapa inovasi yang masih dalam perkembangan. Dan beberapa perguruan tinggi juga telah menciptakan program
studi yang diarahkan untuk kewirausahaan sehingga dapat menciptakan SDM yang lebih baik. Sekarang, tugas
kita lah pemuda-pemudi Indonesia untuk membawa Indonesia ke arah yang lebih baik lagi.
1.Tingkat Pertumbuhan Penduduk Tinggi Tingkat pertambahan penduduk di negara berkembang umumnya lebih tinggi
dua hingga empat kali lipat dari negara maju. Hal ini disebabkan oleh tingkat pendidikan dan budaya di negara
berkembang yang berbeda dengan di negara maju. Hal tersebut dapat mengakibatkan banyak masalah di masa depan yang
berkaitan dengan makanan, rumah, pekerjaan, pendidikan, dan lain sebagainya.
2.Tingkat Pengangguran Tinggi Akibat dari tingginya pertumbuhan penduduk mengakibatkan persaingan untuk
mendapatkan pekerjaan menjadi tinggi. Jumlah tenaga kerja lebih banyak daripada kesempatan lapangan kerja yang
tersedia dan tungkat pertumbuhan keduanya yang tidak seimbang dari waktu ke waktu.
3.Tingkat Produktivitas Rendah Jumlah faktor produksi yang terbatas yang tidak diimbangi dengan jumlah angkatan
kerja mengakibatkan lemahnya daya beli sehingga sektor usaha mengalami kesulitan untuk meningkatkan produksinya.
4.Kualitas Hidup Rendah Akibat rendahnya tingkat penghasilan, masyarakat mengalami kesulitan untuk memenuhi
kebutuhan pokok, pendidikan, kesehatan, dll. Banyak yang kekurangan gizi, tidak bisa baca tulis, rentan terkena
penyakit, dan lain sebagainya.
5.Ketergantungan Pada Sektor Pertanian / Primer Umumnya masyakat adalah bermata pencaharian petani dengan
ketergantungan yang tinggi akan hasil sektor pertanian.
6.Pasar & Informasi Tidak Sempurna Kondisi perekonomian negara berkembang kurang berkompetisi sehingga masih
dikuasai oleh usaha monopoli, oligopoli, monopsoni dan oligopsoni. Informasi di pasar hanya dikuasai oleh sekelompok
orang saja.
7.Tingkat Ketergantungan Pada Angkatan Kerja Tinggi, Perbandingan jumlah penduduk yang masuk dalam kategori
angkatan kerja dengan penduduk non angkatan kerja di negara sedang berkembang nilainya berbeda dengan dengan di
negara maju. Dengan demikian di negara maju penduduk yang berada dalam usia nonproduktif lebih banyak bergantung
pada yang masuk angkatan kerja.
8.Ketergantungan Tinggi Pada Perekonomian Eksternal Yang Rentan Negara berkembang umumnya memiliki
ketergantungan tinggi pada perekonomian luar negeri yang bersifat rentan akibat hanya mengandalkan ekspor komodita