Dalam Semalam 2 Kerusuhan Besar Terjadi di Sumut Di Tanah Karo 2 Warga Tewas Tertembak
Rusuh di Kabanjahe, Kabupaten Tanah Karo-Istimewa KABANJAHE, kini.co.id – Begitu mudahnya emosi warga di Sumatera Utara tersulut. Hanya dalam semalam, dua kerusuhan besar di Provinsi Sumut, yakni di Kota Tanjung Balai dan Kabupaten Tanah Karo. Di Kabupaten Tanah Karo, rusuh berawal dari upaya pihak pengembang membongkar pagar di laha relokasi Mandiri Tapan-II, Desa Lingga, Kecamatan Simpang Empan, Jumat (29/7/2016) pukul 12.30 WIB. Verawenta br Surbakti selaku pihak pengembang, dengan menggunakan alat berat berupaya membongkar pagar berukuran 4 meter x 150 meter. Pukul 14.30 WIB, datang Sekretaris Desa Lingga, BerLotta Sinulingga, bersama warga memprotes tindakan pembongkaran yang dilakukan oleh pengembang. Sebab pagar yang dibongkar diklaim masyarakat sebagai jalan pemotongan menuju Desa Lingga. Karena permintaan tidak dipenuhi, puluhan masyarakat yang didominasi kaum ibu dan lelaki itu pun melakukan pemblokiran jalan umum tepatnya di depan tenda pos polisi yang mengakibatkan Jalan Kabanjahe, Kecamatan Simpang Empat mengalami macet total. Selain itu, warga sekitar pun berniat untuk kembali melakukan pemagaran kembali usai pembongkaran yang dilakukan pihak pengembang. Setelah menunggu lama dan tidak adanya kejelasan dari pihak pengembang mengenai pembongkaran pagar itu, secara spontan warga langsung komplain dan terjadi pengerusakan terhadap alat berat Merek Hitachi dan pembakaran tenda pos polisi, yang dibangun untuk mengantisipasi bentrok antara pengembang, masyarakat pengungsi, Desa Gurukinayan, Desa Berastepu, kontra dengan masyarakat Desa Lingga yang dilakukan masyarakat Desa Lingga. Mendapat informasi bentrok dan pembakaran tenda pos polisi sedikitnya 200 personil dari Polres Tanah Karo, langsung turun ke lokasi kejadian untuk menenangkan warga dan menyelidiki penyebab bentrok warga yang berujung pengerusakan dan pembakaran tersebut. Alhasil, dari bentrokan tersebut petugas terpaksa mengamankan lima orang warga yang diketahui bernama Eddi Sitepu, James Sinulingga, Nahason Sinuraya, Modal Sinulingga, dan Sugiarto Meilala, ke Satreskrim Polres Tanah Karo untuk dilakukan pemeriksaan. Masyarakat yang mengetahui adanya lima warga yang diamankan pihak kepolisian saat bentrokan, beramai-ramai mendatangi Polres Tanah Karo, Jalan Veteran Kabanjahe. Karena kesal dengan sikap aparat kepolisian masyarakat yang sudah berada di depan Mako melempari Polres dengan batu. Melihat situasi semakin tidak kondusif petugas pun kemudian memberikan tembakan peringatan dan tembakan gas air mata agar masyarakat membubarkan diri. Dalam keributan dikabarkan dua warga ditemukan tewas terkena tembakan. warga yang tewas ditembak polisi bernama, Ganefo Tarigan (40), sementara seorang korban lagi belum teridentifikasi. Keduanya tertembak, di depan Makam Pahlawan tepatnya bersebelahan dengan Polres Tanah Karo, Jalan Veteran, Kabanjahe, Kabupaten Tanah Karo Jumat (29/7) malam. Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Rina Sari Ginting mengaku pihaknya elum bisa memastikan mengenai adanya dua masyarakat yang tewas. Menurutnya, hingga saat ini, laporan dari Polres Tanah Karo hanya 1 orang yang tewas. “Jenazah sudah dievakuasi. Saat ini kasusnya masih diselidiki”, jelas Rina.
Rusuh di Kabanjahe, Kabupaten Tanah Karo-Istimewa KABANJAHE, kini.co.id – Begitu mudahnya emosi warga di Sumatera Utara tersulut. Hanya dalam semalam, dua kerusuhan besar di Provinsi Sumut, yakni di Kota Tanjung Balai dan Kabupaten Tanah Karo. Di Kabupaten Tanah Karo, rusuh berawal dari upaya pihak pengembang membongkar pagar di laha relokasi Mandiri Tapan-II, Desa Lingga, Kecamatan Simpang Empan, Jumat (29/7/2016) pukul 12.30 WIB. Verawenta br Surbakti selaku pihak pengembang, dengan menggunakan alat berat berupaya membongkar pagar berukuran 4 meter x 150 meter. Pukul 14.30 WIB, datang Sekretaris Desa Lingga, BerLotta Sinulingga, bersama warga memprotes tindakan pembongkaran yang dilakukan oleh pengembang. Sebab pagar yang dibongkar diklaim masyarakat sebagai jalan pemotongan menuju Desa Lingga. Karena permintaan tidak dipenuhi, puluhan masyarakat yang didominasi kaum ibu dan lelaki itu pun melakukan pemblokiran jalan umum tepatnya di depan tenda pos polisi yang mengakibatkan Jalan Kabanjahe, Kecamatan Simpang Empat mengalami macet total. Selain itu, warga sekitar pun berniat untuk kembali melakukan pemagaran kembali usai pembongkaran yang dilakukan pihak pengembang. Setelah menunggu lama dan tidak adanya kejelasan dari pihak pengembang mengenai pembongkaran pagar itu, secara spontan warga langsung komplain dan terjadi pengerusakan terhadap alat berat Merek Hitachi dan pembakaran tenda pos polisi, yang dibangun untuk mengantisipasi bentrok antara pengembang, masyarakat pengungsi, Desa Gurukinayan, Desa Berastepu, kontra dengan masyarakat Desa Lingga yang dilakukan masyarakat Desa Lingga. Mendapat informasi bentrok dan pembakaran tenda pos polisi sedikitnya 200 personil dari Polres Tanah Karo, langsung turun ke lokasi kejadian untuk menenangkan warga dan menyelidiki penyebab bentrok warga yang berujung pengerusakan dan pembakaran tersebut. Alhasil, dari bentrokan tersebut petugas terpaksa mengamankan lima orang warga yang diketahui bernama Eddi Sitepu, James Sinulingga, Nahason Sinuraya, Modal Sinulingga, dan Sugiarto Meilala, ke Satreskrim Polres Tanah Karo untuk dilakukan pemeriksaan. Masyarakat yang mengetahui adanya lima warga yang diamankan pihak kepolisian saat bentrokan, beramai-ramai mendatangi Polres Tanah Karo, Jalan Veteran Kabanjahe. Karena kesal dengan sikap aparat kepolisian masyarakat yang sudah berada di depan Mako melempari Polres dengan batu. Melihat situasi semakin tidak kondusif petugas pun kemudian memberikan tembakan peringatan dan tembakan gas air mata agar masyarakat membubarkan diri. Dalam keributan dikabarkan dua warga ditemukan tewas terkena tembakan. warga yang tewas ditembak polisi bernama, Ganefo Tarigan (40), sementara seorang korban lagi belum teridentifikasi. Keduanya tertembak, di depan Makam Pahlawan tepatnya bersebelahan dengan Polres Tanah Karo, Jalan Veteran, Kabanjahe, Kabupaten Tanah Karo Jumat (29/7) malam. Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Rina Sari Ginting mengaku pihaknya elum bisa memastikan mengenai adanya dua masyarakat yang tewas. Menurutnya, hingga saat ini, laporan dari Polres Tanah Karo hanya 1 orang yang tewas. “Jenazah sudah dievakuasi. Saat ini kasusnya masih diselidiki”, jelas Rina.