Bupati Simalungun Lamban Tingkatkan Infrastruktur Jalan

                                 KESAYANGANKU  SIMALUNGUN

Kegiatan rabat beton bersumber dari dana desa 2016 yang dilaksanakan di jalan penghubung antar Kkcamatan di Nagori Maligas Bayu. (foto : Zai Sinaga)
Simalungun, hetanews.com -  Bupati Simalungun, JR Saragih dituding lamban dalam meningkatkan pembangunan infrastruktur jalan.
Akibatnya, pemerintah Nagori Maligas Bayu, Kecamatan Hutabayu Raja, nekad mengalokasikan anggaran dana desanya dalam meningkatkan jalan penghubung antar kecamatan.
Tudingan itu disampaikan Sekretaris Desa (Sekdes) Nagori Maligas Bayu, Kecamatan Hutabayu Raja, Nuraman dari seberang telepon seluler miliknya, Kamis (27/10/2016), terkait dibangunnya jalan penghubung antar kecamatan dengan menggunakan dana desa.
“Kami mengalokasikan anggaran dana desa dalam meningkatkan infrstruktur jalan penghubung antar kecamatan tersebut. Karena kami menilai Bupati Simalungun, JR Saragih lamban dalam meningkatkannya. Sementara kami mendambakannya, mengingat jalan itu penghubung antar kecamatan,” bilangnya.
Sambung Nuraman, dirinya lagi di kantor Badan Pertanahan Negara (BPN) Kabupaten Simalungun dan tidak memiliki nomor kontak person pendamping desa di nagori mereka.
"Saya sedang di kantor BPN Simalungun, Jalan Sangnawaluh, Kota Siantar. Kalau nomor kontak person tenaga pendamping desa di nagori, saya tak punya," tegasnya.
Amatan di lokasi, kegiatan bersumber dana desa Nagori Maligas Bayu, Kecamatan Huta Bayuraja itu yakni kegiatan perkerasan badan jalan bermaterialkan campuran rabat beton setebal sekira 13 - 15 centimeter. Ini dikerjakan oleh warga tempatan, namun tidak mengetahui berapa besaran anggaran kegiatan tersebut.
“Kami masyarakat disini tau persis berapa besaran anggarannya. Kalau molen ini, cerita sekdes disewa dari salah seorang rekanan. Kami juga heran kenapa kegiatan ini diperioritaskan, padahal parit pasangan guna memperlancar pembuangan air hujan maupun air dari rumah tangga sangat kami dambakan. Seperti di Nagori Syahkuda Bayu," ujar warga mengaku bernama Iwan.
Uniknya kegiatan tersebut terkesan menghambur-hamburkan anggaran dana desa. Di mana fakta di lapangan, kegiatan rabat beton itu tak menggunakan pembesian sebagai penulangan.
 Ini mengingat sebahagian jalannya merupakan tanjakan dan turunan serta merupakan jalan pintas truk truk bertonase tinggi. Sehingga diyakini akan mengalami keretakan serius setiap kali dilintasi.
Terpisah, Pelaksana Tugas (Plt) Camat Hutabayu Raja, Masita Sinaga coba dimintai keterangan terkait kegiatan di Nagori Maligas Bayu yang diduga mengkangkangi petunjuk pelaksanaan (juklak) penggunaan keuangan dana desa, tidak bersedia menjawab, walaupun nada panggil telepon selulernya aktif.