Ada 250 Anak Jalanan Tersebar di Medan karena tidak ada tempat kerja
Medan, Tribun - Yayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak(PKPA) mencatat ada 250 anak jalanan yang tersebar di sepuluh kecamatan di Kota Medan. Lembaga bantuan dari Jerman yang telah berdiri sejak tahun 1996 membuat sebuah program yakni penarikan anak jalanan di Kota Medan. Bantuan ini berupa pendidikan dan kesehatan.
Koordinator Informasi dan Dokumentasi PKPA, Ismail mengatakan, sebanyak 250 anak jalanan tersebut ditampung di Sanggar Kreatifitas Anak (SKA) di Jalan TB Simatupang, Gang Wakaf, Lingkungan VI, Medan.
"Kami turun ke lapangan dulu melihat anak-anak jalanan. Kami memberi bantuan tersebut berdasarkan latar belakang ekonomi keluarganya juga. Setiap bulan kami adakan itu. Untuk kesehatan, setiap anak jalanan yang tergabung di PKPA dapat menunjukkan surat rekomendasi sehingga dapat berobat gratis," katanya Ismail saat ditemui Tribun di kantornya, Jalan Abdullah Hakim, Medan.
Disebut Ismail, setiap anak mendapatkan bantuan beasiswa sekolah yang diberikan langsung ke sekolah. Sedangkan, bantuan kesehatan, PKPA bekerjasama dengan Rumah Sakit Bina Kasih Medan.
"Anak-anak jalanan yang ditampung di Sanggar Kreatifitas Anak (KSA) itu memang tidak tinggal menetap, mereka tetap tinggal bersama keluarga masing-masing. Pergantian anak-anak yang diberi bantuan pendidikan dan kesehatan akan dilakukan jika anak tersebut sudah masuk dewasa dan keadaan ekonomi keluarga mereka membaik," katanya.
Namun sayang, saat Tribun mencoba melihat anak jalanan yang disebut berada di Sanggar Kreatifitas Anak (KSA) tersebut, sedang tidak berada di tempat.
Menurut Lia, selaku kordinator program anak jalanan di SKA ini, anak-anak jalanan yang mereka bantu pada siang sampai sore hingga malam bekerja di luar. Sedangkan saat berada di sanggar, anak-anak jalanan tersebut hanya dilatih mengasah kreatifitas. Seperti, club bola, les musik, dan belajar bersama.
Medan, Tribun - Yayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak(PKPA) mencatat ada 250 anak jalanan yang tersebar di sepuluh kecamatan di Kota Medan. Lembaga bantuan dari Jerman yang telah berdiri sejak tahun 1996 membuat sebuah program yakni penarikan anak jalanan di Kota Medan. Bantuan ini berupa pendidikan dan kesehatan.
Koordinator Informasi dan Dokumentasi PKPA, Ismail mengatakan, sebanyak 250 anak jalanan tersebut ditampung di Sanggar Kreatifitas Anak (SKA) di Jalan TB Simatupang, Gang Wakaf, Lingkungan VI, Medan.
"Kami turun ke lapangan dulu melihat anak-anak jalanan. Kami memberi bantuan tersebut berdasarkan latar belakang ekonomi keluarganya juga. Setiap bulan kami adakan itu. Untuk kesehatan, setiap anak jalanan yang tergabung di PKPA dapat menunjukkan surat rekomendasi sehingga dapat berobat gratis," katanya Ismail saat ditemui Tribun di kantornya, Jalan Abdullah Hakim, Medan.
Disebut Ismail, setiap anak mendapatkan bantuan beasiswa sekolah yang diberikan langsung ke sekolah. Sedangkan, bantuan kesehatan, PKPA bekerjasama dengan Rumah Sakit Bina Kasih Medan.
"Anak-anak jalanan yang ditampung di Sanggar Kreatifitas Anak (KSA) itu memang tidak tinggal menetap, mereka tetap tinggal bersama keluarga masing-masing. Pergantian anak-anak yang diberi bantuan pendidikan dan kesehatan akan dilakukan jika anak tersebut sudah masuk dewasa dan keadaan ekonomi keluarga mereka membaik," katanya.
Namun sayang, saat Tribun mencoba melihat anak jalanan yang disebut berada di Sanggar Kreatifitas Anak (KSA) tersebut, sedang tidak berada di tempat.
Menurut Lia, selaku kordinator program anak jalanan di SKA ini, anak-anak jalanan yang mereka bantu pada siang sampai sore hingga malam bekerja di luar. Sedangkan saat berada di sanggar, anak-anak jalanan tersebut hanya dilatih mengasah kreatifitas. Seperti, club bola, les musik, dan belajar bersama.