Pemburu monster Loch Ness temukan "bangkai monster" di danau toba

Pemburu monster Loch Ness temukan "bangkai monster" di danau toba
Monster NessieImage copyrightAF ARCHIVE
Image captionMonster tiruan Loch Ness digunakan sebagai properti dalam film The Private Life of Sherlock Holmes, tahun 1969.
Para pemburu monster Loch Ness atau Nessie telah menemukan tiruan atau model monster yang panjangnya sekitar sembilan meter.
Nessie adalah sebutan terhadap mitos keberadaan monster yang disebut-sebut mendiami Danau Loch Ness di Skotlandia.
Mereka meyakini tiruan monster itu dibuang usai digunakan sebagai piranti dalam film The Private Life of Sherlock Holmes, yang disutradarai Billy Wilder pada 1969.
Film ini juga dibintangi oleh Sir Robert Stephens dan Sir Christopher Lee.
Model atau tiruan monster itu tenggelam di dasar danau selama hampir 50 tahun.
Nessie di dasar danauImage copyrightKONGSBERG MARITIME
Image captionRobot penyelam menemukan monster tiruan Nessie saat para pemburu melakukan pencarian di dasar danau Loch Ness.
Loch NessImage copyrightKONGSBERG MARITIME
Image captionIni merupakan gambar lain yang berhasil dipotret robot penyelam Kongsberg Maritime.
Monster Nessie
Image captionModel monster yang ditemukan di dasar danau Loch Ness, Skotlandia.
Para pemburu Nessie yang dipimpin oleh peneliti Adrian Shine melakukan pencarian dengan sebuah robot penyelam yang dioperasikan oleh perusahaan Norwegia, Kongsberg Maritime.
Alih-alih menemukan Nessie, mahluk mitos yang disebut-sebut mendiami Danau Loch Ness, mereka menemukan model alias tiruan monster terdampar di dasar danau.
Proyek pencarian monster dan penelitian ilmiah tentang ekologi danau itu didukung oleh biro perjalanan VisitScotland and The Loch Ness Project milik Shine.
Shine mengatakan kepada situs BBC News Skotlandia: "Kami telah menemukan monster itu, namun mungkin tidak seperti yang diharapkan semua orang.
"Tiruan monster itu terdiri dari bagian leher dan dua punggung lalu dibawa ke dermaga sebagai bagian dari syuting film tahun 1969.
"Sang sutradara tidak ingin ada bagian punggung dan meminta para kru film untuk menenggelamkan sisanya ke dasar danau. Saya menduga sisa-sisa bangkai itu mempengaruhi daya apung benda di danau.”