Era Revolusi Mental, Shalat Pun Jadi Bahan Olok-Olokan, Netizen

Era Revolusi Mental, Shalat Pun Jadi Bahan Olok-Olokan, NetizenShalat menjadi bahan olok-olok dan pelecegan


 http://www.arijapar.com/Saat ini, publik di jagat sosialita kembali dibuat geram oleh tingkah sekelompok pemuda dan remaja. Belakangan ini, memang marak para remaja yang bertingkah aneh, bahkan beberapa diantaranya sudah masuk dalam kategori tindakan pelecehan atau penghinaan.

Masih lekat diingatan kita akan beberapa remaja yang melakukan Selfie dengan menduduki kepala patung Pahlawan Revolusi beberapa waktu lalu. Kini publik dikejutkan oleh beredarnya beberapa foto yang oleh sebagian Netizen disebut sebagai penghinaan atau pelecehan terhadap agama Islam.

Entah apa maksudnya sekelompok remaja ini menirukan orang sedang Shalat, namun mereka melakukannya di jalan raya tanpa alas atau Sajadah, bahkan diantaranya ada yang sambil menghisap rokok. Dalam foto lain, terlihat juga sekelompok orang yang lebih dewasa dan melakukan hal yang sama.
Dalam beberapa foto yang diunggah oleh seorang Netizen, terlihat jelas bahwa mereka memang sengaja melakukan aksi pura-pura Shalat, yang tujuannya lebih pada mencari sensasi belaka. Namun bagi umat Islam, tentu saja hal ini dianggap sebagai tindakan pelecehan.

Bermacam tuduhan pun dialamatkan kepada mereka, bahkan seorang Netizen mengaitkan tindakan ini dengan faham terlarang di Indonesia. "Generasi komunis," tulis akun Facebook Syarur Rozi, yang terlihat pertamakali membagikan ini penuh rasa geram.

Hingga saat ini, foto-foto tersebut sudah ratusan kali dibagikan dan dikomentari. Netizen pun menanggapi dengan penuh rasa sesal, beberapa diantaranya bahkan menuntut agar aparat Kepolisian segera melakukan tindakan.

Entah mengapa di zaman Revolusi Mental ini tingkah sebagian pemuda dan remaja kita semakin mengkhawatirkan. Selain melakukan tindakan aneh, ada diantara remaja Indonesia yang tak segan-segan melakukan tindakan kejahatan seperti pembunuhan dan pemerkosaan yang terbilang sadis.

Menyikapi hal ini, banyak dari kita yang akan bertanya-tanya, apakah negara telah gagal membina sebagian generasi muda Indonesia ? BDLV/TM